MANADO, (cybersulutnews.com) 26 September 2012.
Pelayanan PLN menjelang dan saat hari raya Idul Fitri dituding Boby Daud anggota DPRD Kota Manado tidak profesional dalam memberikan pelayanan disaat umat Muslim merayakan Lebaran dengan alasan pohon tumbang dan sebagainya yang sering dilontarkan PLN, dinilai merupakan alasan klasik. Senin (20/8) terkait pemadaman listrik disejumlah lokasi di Kota Manado, Daud mengatakan, "Saya sangat menyesalkan kinerja PLN Manado, yang tidak siap dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, khususnya umat Muslim yang kini merayakan Lebaran," tandasnya. Sumber
Diatas adalah secuil berita - berita dari media yang mengabarkan betapa kurangnya pelayanan listrik yang diberikan oleh
PLN.
Berbagai kritikan pedas datang kepada PT.
PLN dari berbagai pelosok negeri ini, mulai dari masalah teknis seperti pemadaman bergilir ataupun masalah nonteknis seperti pelayanan pelanggan. Sebagai satu - satunya perusahaan yang bergerak dibidang kelistrikan
PLN memang dituntut pemerintah agar mampu menyediakan dan mendistribusikan listrik keseluruh pelosok tanah air, mulai dari perkotaan besar hingga ke pedalaman secara kontinuitas ( terus menerus ).
Listrik yang telah berevolusi menjadi salah satu kebutuhan primer menjadikannya kebutuhan penting bagi masyarakat sehingga sangat wajar bagi masyarakat untuk mengutarakan kekecewaannya terhadap
PLN atas kinerjanya. Ketika kontinuitas listrik terganggu maka tak sedikit masyarakat akan melayangkan protes. Hujatan - hujatan kasar pun terlontarkan. Bahkan dulu saya pun sangat kecewa akan kinerja
PLN ketika listrik yang tiba - tiba padam tanpa mau tau apa penyebab padamnya.
Namun setelah difikir sangatlah tidak fair jika hanya mengadili
PLN hanya dari satu sisi saja, bahwa
PLN itu sarang korupsi,
PLN itu pelayanannya Lambat dan tudingan buruk lain. Mari coba kita lihat dari sisi yang lain jika kita ada didalam
PLN. Sayapun termotivasi mencari sebuah jawaban atas keluhan masyarakat dan perbaikan apa yang selama ini dilakukan
PLN menghadapi semua protes - protes pelanggannya.
Saya temukan sebuah Puisi Dahlan iskan yang dituliskannya ketika menjadi Dirut
PLN di CEO
PLN Januari 2010 sebagai berikut :
Program ini diharapkan mampu meminimalisirkan nilai SAIDI
( System Average Interruption Duration Index ) atau rata - rata lama padam setiap pelanggan. Pelayanan
PLN selama 24 jam adalah suatu nilai positif sebuah BUMN yang wajib mendapatkan apresiasi masyarakat. Pelayanan
PLN lah satu - satunya BUMN yang mampu menjanjikan pelayanan nonstop 24 jam.
Saat ada gangguan malam hari pun , tim selalu siap memberikan pelayanan terbaik. Berusaha secepat mungkin agar keluhan pelanggan segera teratasi dan listrik dapat menyala lagi.
Namun untuk masalah pemadaman listrik sebenarnya
PLN tak berkehendak sama sekali, banyak faktor memang yang menyebabkan gangguan.
Di Sampit Kalimantan Selatan misalkan saya dapat memahami kenapa listrik sering padam, jaringan listrik yang panjang dan juga memasuki ke area hutan menyebabkan banyaknya gangguan akibat pohon atau hewan yang menggangu jaringan. Memang seharusnya hal itu sudah harus bisa diatasi
PLN , bukannya menjadi alasan klasik. Namun ketika yang jadi musuh adalah alam, menjadikan gangguan ini sangat sulit di hindari dan diprediksi.
Faktor lain pemadaman adalah defisit daya listrik, konsumsi daya pelanggan yang besar tidak diimbangi daya hasil produksi listrik di pembangkitan, karena itulah diadakannya pemadaman bergilir. Minimnya Kedepannya memang perlunya di bangun pembangkit - pembangkit lisrik baru agar tidak ada lagi masalah defisit daya.
Pernah saya berdiskusi dengan teman saya ,
dia bertanya "Kenapa ya biaya pasang baru dan tambah daya di
PLN itu mahal ?"
Saya pun dengan tegas menjawab " itu salah .!".
Saya berujar seperti itu karena saya tau perhitungan, misalkan untuk daya 450 VA - 2200 VA ,
biaya penyambungannya hanya Rp. 750/VA saja
Jadi untuk daya 450 VA = 450 x Rp.750,- = Rp. 337.500,-
itulah harga normal seharusnya yang dikeluarkan pelanggan untuk proses pasang baru dengan daya 450 VA. Biaya tersebut belum termasuk :
- Materai
- Pembelian Token Perdana dengan Nilai minimal Rp. 5.000,- (Utk Listrik Prabayar)
" Tetangga saya pemasangan baru bisa mencapai Rp.2,5 Juta bahkan 3 Juta itu untuk daya 450W?", sangkal teman saya.
Dari masalah ini perlu disosialisasikan bahwa sebenarnya kewenangan
PLN itu hanya sampai pada kWh meter saja, dan yang membuat mahal itu adalah biaya instalasi rumah
dan Biaya Konsuil ( Sertifikasi Instalasi ) keduanya itu diluar kewenangan
PLN.
Saat ini pun biaya penyambungan baru ataupun tambah daya untuk pembayarannya sudah melalui bank jadi tidak melalui pegawai
PLN sehingga hal ini bisa mengurangi peluang korupsi oleh para pegawai.
Saya juga menemukan sebuah cerita bahwa ada calon pelanggan baru
PLN yang dimintai pungutan lagi setelah membayar uang penyambungan atau istilahnya BP ( biaya penyambungan ) ke
PLN. Setelah memasang kWh meter pegawai yang memasang meter meminta biaya tambahan lagi. Karena kurangnya informasi calon pelangganpun dengan berat hati membayar nya apalagi pegawai mengaku adalah orang
PLN. Ketika dikonfirmasi ke Area
PLN setempat bahwa untuk pemasangan baru itu sudah di vendorkan ke pihak ketiga jadi yang meminta pungutan adalah pihak ketiga bukan pegawai
PLN.
Akhirnya uang pungutan dikembalikan lagi dan pihak
PLN meminta agar pelaku diberi sanksi tegas tidak boleh bekerja lagi di
PLN.
Sumber
Isu yang menjadi kabar hangat atau bahasa gaulnya trending topic saat ini tentang
PLN adalah rencana pemerintah yang akan menaikkan tarif dasar listrik setiap 3 bulan dan hal ini didukung oleh
PLN .
Dengan kenaikan tarif, kemampuan investasi PLN juga turut membaik. Kenaikan tarif listrik tersebut bertujuan untuk mengurangi subsidi listrik. Kemudian juga untuk membiayai investasi PLN . Intinya kenaikan tarif listrik untuk menurunkan besarnya subsidi listrik dari APBN, itu dulu tujuan awalnya, kedua baru untuk menutup biaya operasional karena adanya margin serta untuk investasi PLN untuk meningkatkan rasio elektrifikasi agar seluruh masyarakat indonesia bisa menikmati listrik. Ujar Nur Pamudji.
PLN menghimbau masyarakat tidak melihat sisi beban bertambah apabila TDL dinaikkan oleh pemerintah tahun depan. Apabila tarif tidak dinaikkan maka 100 tahun indonesia merdeka pun akan masih banyak rakyat yang belum bisa menikmati listrik.
Jika tarif tak dinaikkan, papar Pamudji kondisi PLN akan semakin berat untuk bisa membangun pembangkit dan menyediakan listrik bagi seluruh rakyat indonesia. PLN harus dibuat sehat keuangannya, kalau PLN tidak sehat bagaimana PLN mampu membangun infrastruktur.Sumber
Ketika membaca penjelasan seperti itu rasanya saya bisa menerima dan setuju akan rencana kenaikan TDL,namun harus juga ada penyesuaian tarif pelanggan. Dengan kenaikan TDL maka subsidi akan berkurang dan biaya investasi
PLN akan naik. Sehingga proyek - proyek pembangkitan agar dapat terselesaikan. Sehingga daerah - daerah yang belum merdeka dari kegelapan bisa segera menikmati listrik.
Dari
semua pencarian saya mengenai PLN, ternyata usaha keras telah dilakukan PLN untuk memperbaiki diri dan citra agar mampu menjalankan amanah negara membuat INDONESIA terang dan menjadi Good Corporate Governance ( GCG ).
Ketika suatu hal dapat dilihat dari dua sisi maka akan didapatkan suatu kebenaran - kebenaran yang mungkin selama ini selalu dianggap salah.
Masih butuh proses untuk
PLN agar menjadi yang paling terbaik dari yang terbaik, menjadi Good Corporate Governance ( GCG ), memberikan pelayanan yang cepat ramah dan transparan, pelayanan non stop 24 jam, mampu menerangi seluruh pelosok tanah air yang masih belum bisa
MERDEKA dari kegelapan , proyek - proyek pembangkitan harus segera terselesaikan, pemeliharaan jaringan yang kontinyu dan yang pasti menjadi perusahaan yang bersih dari berbagai praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Semua harapan ini tertuju pada PT.
PLN (PERSERO) sebagai masyarakat wajiblah kita mensupport segala bentuk upaya - upaya perbaikan yang dilakukan dan menggunakan listrik dengan baik tanpa melakukan pencurian agar terciptalah INDONESIA TERANG DAN INDONESIA BERSINAR.
" Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik "